MENGAPA KITA HARUS MELINDUNGI MUSUH ALAMI??
- Eka Rismawina, SP
- Jan 21, 2018
- 2 min read

Damselfly in the rice field
Photo credit : Shutterstock
Musuh alami merupakan bagian penting dari keseimbangan suatu ekosistem, termasuk keseimbangan agroekosistem. Musuh alami yang dibicarakan disini yakni serangga yang berpotensi dalam mengendalikan serangga hama yang menjadi organisme pengganggu bagi tanaman budidaya pada suatu agroekosistem. Fakta ini membuat musuh alami menjadi sumberdaya alam hayati yang sangat penting untuk dikonservasi atau dilestarikan (Henuhili, V dan Tien A, 2013).
Serangga yang termasuk ke dalam golongan musuh alami yaitu serangga karnivora yang memangsa serangga lain (terutama serangga hama herbivora) dan serangga yang memiliki sifat sebagai parasitoid. Masing-masing serangga dikendalikan oleh kompleks musuh alami yang terdiri dari predator, parasitoid dan patogen hama.
Sederhananya mereka adalah prajurit-prajurit pelindung yang disediakan oleh alam untuk menjadi benteng bagi tanaman kita terhadap serangan hama pengganggu tanaman budidaya kita. Karena keberadaan musuh alami yang penting ini maka melindungi musuh alami melalui tindakan konservasi dan pelestariannya yang diterapkan kepada petani harus diutamakan.
Penggunaan pestisida kimia sintetik secara berlebihan dan tanpa memperhatikan aspek ambang ekonomi hama sangatlah mungkin menyebabkan hilangnya musuh alami tertentu pada suatu ekosistem. Jika musuh alami dalam suatu agroekosistem hilang maka ekosistem akan kehilangan kestabilan dan bisa berdampak pada terjadinya ledakan populasi hama. Pada kenyataannya saat ini, praktek penggunaan kimia sintetik yang berlebihan tersebut adalah realita yang sangat sering ditemui di lapangan. Kemudahan penggunaan kimia sintetik dan kurangnya kesadaran akan bahaya yang timbul jika pestisida kimia sintetis digunakan secara masif dan serampangan merupakan tantangan terbesar bagi penyuluhan pertanian. Walaupun demikian adalah kewajiban kita sebagai penyuluh pertanian untuk terus memberikan penyuluhan untuk menanamkan pemahaman dan pendampingan bagi petani untuk memberikan wawasan mengenai hal ini kepada kelompoktani binaan kita.
Penyuluhan pertanian yang intensif seputar dampak penggunaan pestisida kimia sintetik yang berlebihan, pengelolaan agroekosistem dengan menyediakan area refugia bagi musuh alami, sistem tanam multicropping atau rotasi tanaman, penggunaan agensia hayati, penggunaan pestisida nabati yang dirangkum dalam pengelolaan tanaman budidaya secara terpadu sejak masa perbenihan hingga panen dan pasca panen adalah cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya keberadaan musuh alami dalam mengamankan sumber pangan negara kita. Akhirnya, sebagai penyuluh pertanian lapangan mari kita lindungi musuh alami pada agroekosistem dan lingkungan sekitar kita, dimulai dari Balai Penyuluhan Pertanian dan rumah kita masing-masing.
Penyadur : Eka Rismawina SP (PP Pertama pada Dinas Pertanian Kabupaten Tabalong)
Disadur dari :
Henuhili, Victoria dan Tien Aminatun. 2013. Konservasi Musuh Alami sebagai Pengendali Hayati Hama dengan Pengelolaan Ekosistem Sawah. Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013.
Serta berbagai sumber lainnya
Comentários